Latest Updates

Cara Mempersiapkan Materi Dalam Melakukan Pidato Atau Public Speaking(PS) yang Sukses

Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Dalam tulisan kali ini penulis mencoba membahas Bagaimana menyiapkan sebuah naskah dalam melakukan pidato atau Public Speaking (PS)?. Sebagaimana kita ketahui bahwa pidato adalah cara mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak (audience). Oleh karena itu materi yang akan disampaikan dalam public speaking harus kita siapkan sematang mungkin. Adapun metesi Public Speaking (PS) adalah :


  1. Bagian awal atau pembukaan (The Opening)
  2. Bagian Tengah (the middle) atau bagian isi (the body)
  3. Bgaian akhir atau penutup (the closing)

Pembukaan

Ada beberapa hal pilihan bagian pembukaan sebuah naskah PS anta lain :


  1. Langsung menyebut pokok persoalan yang akan dibicarakan, contoh : Saudara-saudara, pada kesempatan ini saya akan membicarakan teknik menulis artikel untuk media massa, mulai pengertian artikel, persiapannya, penulisannya, hingga cara mengirimkannya ke redaksi media.
  2. Melukiskan latar belakang masalah, contoh : Saudara-saudara, bersedekah sangat dianjurkan oleh agama kita. Namun, banyak orang merasa tidak bisa bersedekah karena buat makan sehari-harinya saja sering kekurangan uang. Mereka belum memahami, bahwa sedekah tidak melulu harus dengan uang atau materi. Ajaran agama menyebutkan, senyum terhadap saudaramu adalah sedekah. Seperti halnya pemberian uang, pemberian berupa senyum pun dapat membuat orang lain senang ....
  3. Mengaitkan denga peristiwa mutakhir atau issu aktual, comtoh : Saudara-saudara, kemarin pemerintah mengumumkan kenaikan tarif BBM. Hari ini mungkin juga besok, lusa, dan seterusnya akan banyak aksi demonstrasi digelar diberbagai kota untuk menentang kebijakan pemerintah itu. Para demonstran menilai pemerintah tidak memiliki sense of critis... .
  4. Mengaitkan dengan peristiwa tengah terjadi, contoh : Saudara-saudara, tahun se hari ini kta memperingati Hari AIDS sedunia. Sebaiknya setahun sekali warga dunia diingatkan secara gencar tentang bahaya virus HIV/AIDS, agara terus waspada.
  5. Mengaitkan denga tempat pembicaraan berlangsung, contoh : Saudara-saudara, saat ini kita berada di depag gedung DRP/MPR. Di gedung inilah para wakil rakyat, wakil kita, berkantor dan melaksanakan kewajibannya. Halaman prkit tempat berkumpul kita sekarang, menjadi saksi bisu tentang disiplin waktu mereka datang ke gedung ini untuk membahas persoalan rakyat, persoalan kita, ataupun soal kepentingan mereka sendiri.
  6. Menghubungkan dengan suasana emosi (gembira atau duka) yang tengah meliputi audience, contoh : Saudara-saudara, kegembiraan menyelimuti kita sedmua. Saat ini kita lupa akan lelah fisik dan mental yang kita rasakan ketika mempersiapkan acara ini. Acara kita berlangsung sukses, meski dengan dana yang pas-pasan. Kunci keberhasilan kita adalah ... kekompakan, sama-sama bekerja dan bekerja bersama-sama.
  7. Menghubungkan dengan peristiwa masa lalu atau sejarah, contoh : Saudara-saudara, tahun 1945 silam, bangsa kita memproklamasikan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Waktu itu bangsa kita menyatakan terbebas dari penjajahan. Namun hari ini, kita merasakan bangsa asing masih menjajah negara kita dengan bentuk lain.
  8. Memulai dengan mengejutkan, contoh : Saudara-saudara, negara kita merupakan negara Muslim terbesar di dunia sekaligus paling korup di kawasan Asia. Sebuah ironi yang harusnya membuat kita sangat malu.
  9. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan, contoh : Saudara-saudara, berapa orang anggota DPR yang saudara kenal dekat? Sudahkah saudara merasa terwakilkan oleh mereka? Apakah saudara merasa aspirasi saudara selama ini diperhatikan oleh anggota DPR yang saudara pilihdalam pemilu lalu?
  10. Menyatakan kutipan teori, ungkapan, atau pepatah, contoh : Saudara-saudara, pakar politik dari Amerika, Samuel Huntington, meyatakan, pada abad ini akan terjadi bentura peradaban, clash of civilization, antara peradaban Barat dan Islam. Huntington tentu tidak sembarangan mengeluarkan tesisnya itu. Kita pun bisa merasakan dua peradaban itu kini tengah bersaing ... 
  11. Menceritakan pengalaman pribadi, contoh : Saudara-saudara, tadi pagi saya ditilang oleh polisi karena melanggar jalur cepat. Saya sudah menduga, ada tawaran sidang di tempat dan saya harus mengeluarkan sejumlah uang agar terbebas dari hukuman atau di beri surat tilang.
  12. Menyampaikan cerita fiktif atau faktual, membuat humor dan lain-lain. Masih banyak cara lagi untuk membuat pembukaan Public Speaking (PS).

Bagian Isi

Di sinilah inti PS kita. Apa yang hendak kita katakan tempat di sini. Di bagian inilah pembahasan topik atau pengutaraan argumentasi dilakukan. Salah satu cara menyiapkan bagian ini adalah dengan menuliskannya dalam bentuk garis-garis besar dan poin-poin. Poin-poin ini lebih dulu diperkenalkan dan disebutkan jumlahnya pada bagian awal.

Poin-poin itu diorganisasikan sedemikian rupa, utamanya poin-poin utama, agar satu poin ke poin berikutnya saling terkait. Cara ini dapat membuat pembicaraan kita lebih logis dan memudahkan pendengar untuk memahaminya.

Dalam penyusunan pesan, ada tiga prinsip komposisi pesan yang harus kita perhatikan, yaitu :


  1. Kesatuan (Unity), yakni keterpaduan antara isi (berupa gagasan tunggal), tujuan (satu macam tujuan), serta sifat atau mood (serius, informal, formal, anggun, main-main)
  2. Pertautan (Coberence), keterkaitan antara bagian pesan yang dilakukan dengan cara


  • Menggunakan ungkapan penyambung, contoh : oleh karena itu, dengan demikian, jadi, akibatnya, sebaiknya, contoh berikutnya, hal yang sama, dll.Paralelisme, ungkapan sejenis atau setara , misalnya : rincian karakteristik sesuatu atau persyaratan menjadi sesuatu.
  • Gema, pengulangan gagasan dengan kalimat baru, misalnya : ada tiga ciri, ketiga karakteristik tersebut.... , atau dengan sinonimm : hal tersebut, mereka, seperti ini ... .
  • Titik Berat, yaitu penekanan pada bagian terpenting yang patut diperhatikan.

Teknik penyusunan pesan terdiri atas :


  • Organisasi Pesan, yaitu menyusun materi PS dalam urutan. Ada enam jenis urutan yang bisa kita pilih, antara lain :


  • Deduktif – gagasan utama ke perincian.
  • Induktif – kasusu ke kesimpulan.
  • Kronologis – urutan peristiwa.
  • Logis – sebab ke akibat atau akibat ke sebab.
  • Spasial – diurutkan berdasarkan tempat jika pesan berhubungan dengan subjek geografis atau keadaan fisik lokasi.
  • Topikal – penting ke kurang penting, mudah ke sulit, dikenal ke yang asing.
  • Pengaturan pesan , meliputi antara lain : menarik perhatian, menimbulkan minat, menanamkan kesan, memberikan keyakinan, dan melakukan pengarahan.

Teknik pengembangan bahasa dapat dilakukan melalui :


  1. Penjelasan – dengan definisi atau alat-alat visual.
  2. Contoh – cerita atau ilustrasi, hipotesis, dan faktual.
  3. Analogi – perbandingan harfiyah dan kiasan.
  4. Testimoni – mengutip pernyataan ahli, ayat kitab suci, pasal UU, hasil survey, dll.
  5. Statistik – penyebutan angka-angka.
  6. Perulangan – untuk menimbulkan kesan yang kuat.

Penutup

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam menutup pidato atau PS yang kita lakukan, antara lain :


  1. Menyimpulkan
  2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat berbeda.
  3. Mendorong audience untuk bertindak.
  4. Mengakhiri dengan klimaks.
  5. Menyatakan kutipan sajak, kitab suci, pribahasa, atau ucapan ahli.
  6. Menceritakan contoh berupa ilustrasi dari tema.
  7. Menyatakan maksud sebenarnya pribadi pembicara.
  8. Memuji dan menghargai halayak.
  9. Membuat pernyataan humoris atau anekdot.

Terima kasih semoga bermanfaat ....
Hanya untuk berbagi : MUHAMMAD KARWAPI

1 Response to "Cara Mempersiapkan Materi Dalam Melakukan Pidato Atau Public Speaking(PS) yang Sukses"

  1. [...] menganalisa pembahasan tentang “Demam Panggung” yang seringkali menghantui para pembicara atau publik speking (PS).Memang banyak orang yang mengalami ketidakpastian mental untuk melakukan pidato di depan umum [...]

    ReplyDelete

Tinggalkan Jejak Anda dengan Mengisi Kolom Komentar


ViralGen Referral Shopping

Translate